Friday, June 12, 2009

Kisah cinta untuk akhir minggu kita


" ...


Malam mulai beranjak pagi dan saya masih saja berkutat menulis treatment syuting. Sebuah sapaan di messe
nger muncul ditengah tengah kebuntuan ide. Ah, dia . Seorang yang pernah mempesona dan menawarkan tempat berlabuh bagi ruang cinta dan rindu.

Kami memulainya sebagai teman, dan ketika harus mengakhiri karena ada tujuan lain dalam perjalanan hidup masing masing, kami tetap bersahabat. Sampai sekarang. Dia memang tak datang di hari pernikahan saya dulu. Dia hanya mengirimkan sahabatnya untuk menyampaikan salam. Tapi ketika anak saya lahir, ia mengirimkan sebuah hadiah yang manis.


Pun saat ia gagal lagi dengan percintaannya - Ia belum juga menikah - saya menemani makan sambil mendengarkan dia berceloteh tentang semuanya, karena ia memang membutuhkan teman bicara.

Ada sebuah misteri yang dinamakan rahasia kehidupan. Kita tak akan mampu menebaknya. Mengapa kadang semua tidak terjadi sesuai skenario terbaik yang telah kita susun. Dalam film Love Affair , di atas pesawat , Mike Gambril berjanji untuk bertemu kembali dengan Terry Mc Kay dalam waktu enam bulan kedepan. Hari, tanggal, jam dan tempat yang ditentukan. Di puncak Empire State Building, New York. Selama waktu penantian, mereka sepakat tidak akan melakuan kontak.

“ if you are not there, I will understand “ kata Mike.
“ No,No. I will be there. But if you are not there. I will understand “. Balas Terry.
Mengapa mereka membuat janji ? Karena sebelumnya mereka telah bertemu pada saat yang salah. Saat mereka masing masing sudah memiliki kekasih sendiri sendiri. Namun siapa pula yang bisa menduga arah datangnya epik cinta. Ia bisa datang pergi dan bias dengan tak diduga. Hubungan mereka dengan pasangannya kandas

Disisi lain ada harapan bahwa masih ada sisa beberapa bulan ke depan untuk menuntaskan janji yang telah mereka buat.

Pada hari dan jam yang ditentukan, Mike datang menuju puncak Gedung. Ia membawa sebuah lukisan yang digambarnya sendiri. Terry memakai syal memandang sebuah gunung.

Sementara Terry berjuang menembus kemacaten New York City, keluar dari taxi dan berlari lari sambil memandang ke atas. Tak sabar sampai di puncak gedung itu. Malang, karena terus melihat ke atas, ia tak melihat jalanan. Ia tertabrak mobil sehingga tak sadarkan diri.
Sore berganti malam dan hujan di puncak Empire State Building. Mike Gambril sendiri termenung sambil membawa lukisan itu. Menunggu dan tetap menunggu sampai petugas satpam mengingatkan bahwa tempat akan ditutup.

A promise in the air. Sebuah musik soundtrack dari Ennio Moriconne untuk film ini. Benarkah Janji yang telah dibuat akan membelenggu ? Padahal ada teman yang mengatakan bukankah cinta justru seharusnya membebaskan.
Kadang kita terlalu banyak berharap dengan sebuah kata yang dinamakan cinta. Berharap bahwa cinta akan membuat kita hidup dan memberikan jawaban atas pencaharian hidup yang selalu kita cari cari.
Kita yang terlalu menyederhanakan permasalahan atas nama cinta. Mungkin tidak sesimpel itu. Cinta itu tidak berpretensi apapun. Ia tidak pernah menuntut dan selalu jujur. Karena cinta hanya untuk cinta.

Menjelang akhir percakapan. Saya lama tercenung ketika menjawab pertanyaannya di penghujung subuh itu.
“ Are you happy ? “ katanya.
Tiba tiba saya teringat penggalan cuplikan dialog Terry MacKay dengan bibinya Mike Gambril yang sudah tua. Saat itu Terry menjawab, “ I guess I’m happy, I have everything I’ve wanted “.
Sang bibi dengan bijak menjawab. Sebenarnya bukan apa yang telah kamu miliki sekarang, tetapi apa yang akan kamu dapatkan setelah kamu memiliki semuanya. The thing is not what you’are having now, but what you get after you’ve got it.

Terlalu lelah hari ini. Kami menutup percakapan subuh ini dengan sopan , dan membiarkan kembali ke kehidupan masing masing. Apapun kelebat masuk dalam pikiran kami.
Barang kali saya akan mendoakannya dalam sholat subuh ini. Agar mendapatkan yang terbaik baginya. Hidup memang terlalu rumit untuk dipecahkan rahasianya.

A promise in the air. Dalam kerudung putih kau tersenyum. Kulepas dipelabuhan hatiku dalam mimpi mimpimu. Bukankah cinta tak harus berakhir dengan perkawinan. Dia dan saya selalu mengerti, tak pernah sekalipun membicarakan masa lalu yang indah. Membiarkan surat surat cinta terpendam dalam pojok pojok laci yang paling dalam.

... "

Ah, ... malam minggu datang lagi teman ...

dari http://blog.imanbrotoseno.com