Monday, July 13, 2009

Kenali Peserta Pelatihan Anda

Pagi itu, aktivitas saya dimulai dengan berdiskusi bersama rekan kita dari Ambon . Kami berdiskusi mengenai kesulitan kawan kita ini saat mendesain pelatihan; apakah output pelatihannya peserta menyelesaikan Rencana Usaha (Business Plan) ataukah hanya untuk meningkatkan keterampilan mereka membuat rencana bisnis? Kami juga membahas mengenai Game modul 2 ; permintaan dan penawaran , apakah di berikan atau tidak dalam pelatihannya.

Teman, kita harus mengetahui profil peserta pelatihan terlebih dahulu saat akan mendesain pelatihan, karena dari profil tersebut kita akan menjadi kreatif mendesain dan dengan sendirinya akan dapat menentukan target output pelatihan serta dapat memutuskan apakah game 2 akan diberikan atau tidak. Diibaratkan membuat kue yang berbahan dasar terigu, kita tidak dapat memastikan kue apa yang akan disajikan nantinya, apakah kue bolu kukus, kue tart atau kue lapis, apa bila tidak diketahui bahan pendukung membuat kue tersebut. Kalau pun dibuat sambil berjalan, bisa jadi akan aneh rasanya. Akan tetapi tentu akan berbeda kondisinya apabila bahan pendukung membuat kue sudah kita ketahui sebelumnya.


Demikian pula Pelatihan SIYB, ada hal-hal yang terlihat mudah, sepele dan kecil yang terkadang tidak dianggap penting atau terabaikan, padahal hal tersebut akan menjadi penyanggah utama dalam pelatihan dan juga penting dalam kesuksesan kita dimasa yang akan datang sebagai seorang pelatih. Terkadang kita hanya terfokus pada proses pelatihan didalam kelas dan tampa memperhatikan; siapa pesertanya, seperti apa latarbelakangnya ? apa kebutuhan mereka dalam pelatihan dan berbisnis? Yang menyedihkan adalah kembali membawa mereka kedalam suasana "Bangku sekolah" dan pelatih menjadi seorang penceramah yang menganggap dirinya lebih tahu dibandingkan pesertanya ...

Didalam pelatihan Pendidikan Orang Dewasa, hal tersebut tidak boleh terjadi. Oleh karenanya penting bagi seorang pelatih untuk melakukan tahapan seleksi peserta, analisis kebutuhan pelatihan dan desain pelatihan (berdasarkan proses analisis tersebut ). Apa bila tahapan tersebut sudah dilakukan, maka pelatihan akan lebih mudah diselenggarakan dan tentunya peserta akan puas, sehingga dukungan setelah pelatihan tentunya akan menjadi lebih mudah dilakukan.

Saran saya, jadikan siklus pelatihan SIYB sebagai patokan dalam setiap proses pelatihan (bahkan untuk pelatihan apapun!) . Lakukan setahap demi setahap siklus tersebut dan jangan terburu-buru untuk meloncat melewati tahapan sebelumnya. Jangan dulu pikirkan mengenai desain pelatihan sebelum mengetahui profil peserta pelatihan. Sekali lagi, lakukan dan lewati setahap demi setahap setiap siklus SIYB, kita harus banyak berlatih diri untuk dapat menyampaikan SIYB dengan baik dan menghasilkan pengusaha yang sukses. Kata kunci dalam proses ini adalah : praktek …, praktek…., praktek …dan fokus pada setiap tahapan.

Bagaimana menurut anda?

Salam edwar