Mengenang ... sobatku Dani
"Pisang goreng, Kopi gratis, Seorang sahabat dan Gerimis Hujan,... cukup sudah" demikian Posting di Facebook semalam. Tulisan spontan itu dan obrolan ringan tentang sahabat serta lagu yang terdengar dalam perjalanan pulang ke rumah telah membawa kenangan tentang teman-teman dimasa lalu yang sangat kusyukuri, satu diantaranya: Dani.
Satu tulisan dibawah ini saya posting dalam perjalanan pulang ke Bandung di tahun 2010, setelah mendengar kabar duka sobatku Dani
Dani
" Orang bilang, kita "teman seperjuangan", terdengar heroik bukan? Dulu Kalau ada kamu pasti aku hadir disana. Kita teman seperjalanan menjelajah gunung hutan, menjalani dunia kampus dan menyusuri kota-kota yang kita singgahi dimalam hari hingga "berkelana dialam tak pasti",... waktu itu rasanya tak lengkap kalau kita tidak bersama,
Hingga waktu juga yang mengharuskan kita sibuk menjalani hidup yang fana ini, Kini masing-masing kita punya tanggung jawab. Tetapi percayalah, tidak ada yang berubah ... aku sudah mencoba membuktikan nya dan aku yakin kamu pun merasakan hal yang sama; kita tetap teman sejati.
Sekarang hanya doaku yang bisa menemanimu, selamat jalan sobat, selamat menghadap sang Kholik, aku masih tetap teman mu ... Hingga kini."
Hingga waktu juga yang mengharuskan kita sibuk menjalani hidup yang fana ini, Kini masing-masing kita punya tanggung jawab. Tetapi percayalah, tidak ada yang berubah ... aku sudah mencoba membuktikan nya dan aku yakin kamu pun merasakan hal yang sama; kita tetap teman sejati.
Sekarang hanya doaku yang bisa menemanimu, selamat jalan sobat, selamat menghadap sang Kholik, aku masih tetap teman mu ... Hingga kini."
Ya Dani, malam ini saya ingat malam-malam masa muda yang kita lewati dulu .. benar-benar menyenangkan dan tak tergantikan ...
Sahabat, Hidup ini Indah ... i love u all
Bandung, 9 Oktober 2016