" Membangun negeri ini, harus dimulai dari desa!"
(A.H. Nasution)

Saya kira apa yang disampaikan pak Nasution 60 tahun yang lalu masih relevan dengan kondisi terkini bangsa ini, khususnya apa bila dikaitkan dengan isu pengangguran dan penciptaan lapangan kerja. Mengapa? Karena eh karena ... daya serap tenaga kerja di sektor formal di perkotaan saat ini sudah jenuh, tidak sebanding antara lapangan karja yang tersedia dengan jumlah pencari kerja yang terus meningkat, mau dikemanakan para sarjana yang konon pintar-pintar itu?
Disatu sisi, salah satu permasalahan desa adalah kapasitas berwirausaha tidak tumbuh sehingga ekonomi desa mandeg, peluang menciptakan nilai tambah semakin sempit. Bagi mereka, bekerja di luar desa lebih menjanjikan ... akhirnya ... urbanisasi dan migrasi meningkat pula
Lalu, mengapa harus membangun desa? Apa yang menarik di Desa?

Dikaitkan dengan isu globalisasi dan problema perkotaan, desa memiliki peran yang strategis untuk dikembangkan sebagai penyangga kota dan penyeimbang alam misalnya : Green Productivity, alami, natural. Sisi lain yang luput dari perhatian adalah Sosial Capital atau nilai-nilai desa yang semakin langka diperkotaan, misalnya : keunikan, adat, erat dengan alam dan unit kerja sosial. Faktor lainnya yang tak kalah penting adalah mitra kita apa buila mengembangkan desa yaitu pemerintahan desa, sebagai pemerintahan terkecil yang memiliki otonomi, pemilik sekali gus penguasa wilayah desa. Bayangkan ... ketika kita membangun desa, peran kepala desa hampir mirip dengan peran kepala negara, anggap saja: membangun desa adalah membangun negara ...
Ayo anak muda ... mari balik ke desa

(Terima kasih Jendral, ... statement mu 60 tahun yang lalu, tetap memberi inspirasi ....)
3 comments:
salam kenal bang edwar ttp-seperti mengurai benang kusut,ada semacam gagap dlm perealisasikanya..
Akur mang ... tetapi tidak lalu berhenti dan menyerahkan? Tetap harus ada perjuangan dan seorang pejuang harus siap sendiri dalam hiruk pikuk "kegagapan" ...dalam sunyi ... (keren kan?!)
Justru pointnya d situ:: mental bangsa dan individu"bila dianalogikan harus ada superhero, baru semua biasanya latah mengikuti. pertanyaanya siapa superhero
itu(clasik)
Post a Comment